Pengertian Metode Ilmiah

Pengertian Metode Ilmiah 
Pengertian metode dan langkah langkah metode ilmiah - Kali ini, akan dijelaskan tentang apa itu metode ilmiah dan bagaimana langkah langkah metode ilmiah.  Secara sederhana, pengertian metode ilmiah adalah langkah kerja yang dilakukan oleh para peneliti dalam menjawab masalah yang ada.
Dalam buku Schaum outline dijelaskan bahwa pengertian metode ilmiah atau metode saintifik adalah langkah langkah kerja rutin dari saintis saintis aktif seiring dibimbingnya mereka oleh keingintahuan untuk mempelajari keteraturan dan hubungan di antara fenomena fenomena yang mereka pelajari.
Penerapan memikiran sehat setepat-tepatnya dalam penelitian  dan analisis data juga merupakan pengertian metode ilmiah atau metode saintifik. 
Dalam pengertian metode ilmiah yang terbaharui, dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626) bahwa pengertian metode ilmiah adalah serangkaian langkah langkah berupa melakukan identifikasi masalah, mengumpulkan data dalam cakupan masalah yang ada, memilah data untuk mencari hubungan, merumuskan hipotesis atau dugaan ilmiah sementara, menguji hipotesis secara tepat dan mengonfirmasi hipotesis/dugaan ilmiah apabila terdapat temuan temuan baru dalam eksperimen yang dilakukan. Langkah langkah ilmiah tersebut dilakukan secara sistematis dan berurut.
Diterangkan dalam wikipedia, pengertian metode ilmiah atau proses ilmiah (scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Scientis atau para peneliti/ilmuwan melaksanakan  pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya sehingga dapat menjelaskan fenomena alam. Prediksi atau hipotesis yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Apabila hipotesis tersebut lolos uji melalui eksperimen berkali-kali baik oleh satu peneliti ataupun oleh peneliti lain, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Saintis atau para peneliti mungkin tertarik pada aspek aspek yang berbeda dari alam, tetapi mereka semua menggunakan pendekatan intelektual yang serupa untuk mengarahkan penyelidikan penyelidikannya yaitu metode ilmiah.
Dari sumber lain dijelaskan bahwa pengertian metode ilmiah atau method of scientific adalah suatu cara mencari dan mengungkapkan kebenaran dengan ciri obyektivitas. Disini kebenaran yang diperoleh secara konsepsional atau deduktif saja tidak cukup; harus diuji secara empiris.
Terakhir, pengertian metode ilmiah menurut sumber luar bahwa metode ilmiah adalah proses dimana para ilmuwan, secara kolektif dan dari waktu ke waktu, berusaha untuk membangun sebuah representasi dunia atau jawaban dari fenomena fenomena yang ada secara akurat (dapat diandalkan, konsisten dan sangat obyektif). The scientific method is the process by which scientists, collectively and over time, endeavor to construct an accurate (that is, reliable, consistent and non-arbitrary) representation of the world.

Langkah Langkah Metode Ilmiah

Langkah pertama yang harus dilakukan para peneliti adalah merumuskan masalah yang dapat dicari jawabannya. Ini merupakan langkah pertama metode ilmiah. Jawaban dari rumusan masalah umumnya mencakup penjelasan yang berhubungan dengan tatanan atau proses di alam. Banyak peneliti lebih tertarik terhadap mekanisme kerja alam dibandingkan pertanyaan pertanyaan mengenai tujuan akhir.
Setelah sebuah pertanyaan diajukan dalam bentuk rumusan masalah, langkah metode ilmiah yang selanjutnya  adalah mencari jawaban dengan jalan mengumpulkan data yang relevan dengan masalah tersebut. Langkah metode ilmiah ini sangat menentukan metode ilmiah selanjutnya. Data tersebut dapat diperoleh dari pengamatan, pengukuran, perhitungan, dan pengulasan data data ataupun catatan lama, yang disortir/dipilah dengan penuh kesadaran sehingga ditemukan keteraturan dan hubungan dari apa yang kita rumuskan.
Langkah metode ilmiah yang selanjutnya adalah pengajuan dugaan ilmiah atau kerennya disebut tebakan ilmiah dan lebih populer lagi dengan kata "hipotesis". Dengan adanya hipotesis, suatu penelitian akan berada dalam kerangka kerja yang konseptual. Hipotesis akan menjadi kerangka dimana pemahaman ilmiah menjadi terstruktur. Pada umumnya, hipotesis merupakan generalisasi yang mendeskripsikan keadaan keadaaan lama dalam ruang lingkup penyelidikan. Perumusan hipotesis yang berhasil merupakan ciri dari imajinasi ilmiah yang kreatif. Dalam metode ilmiah, membuat suatu hipotesis menggunakan logika induktif. Dengan kata lain, membuat suatu hipotesis itu dengan mengambil hal hal tertentu yang sifatnya khusus, spesifik dan kemudian membuatnya menjadi hal umum yang kemudian akan diuji di eksperimen. Oleh karena itu metode ilmiah sering disebut dengan metode induksi.
Harus diingat bahwa saintis jarang mengikuti langkah langkah yang telah dijabarkan sebelumnya secara kaku. Hipotesis bisa saja mendahului akumulasi data yang sesungguhnya, ata data bisa saja diakumulasi dan dianalisis bersamaan dengan dikembangkannya hipotesis ketimbang melakukan semua itu secara berurutan. Selain itu, walaupun para peneliti kreatif dan sekaligus sangat penasaran dengan proses pemikiran mereka, keingintahuan bisa jadi dibatasi oleh pandangan pandangan sebelumnya yang telah diterima. Oleh karena itu, perubahan teori teori yang telah ada jarang terjadi.
Contoh Langkah langkah metode ilmiah
  1. Melakukan identifikasi masalah
  2. Mengumpulkan data dalam cakupan masalah 
  3. Memilah data untuk mencari korelasi, hubungan yang bermakna dan keteraturan
  4. Merumuskan hipotesis (suatu generalisasi) yang merupakan tebakan ilmiah yang menjelaskan data data yang ada dan menyarankan langkah langkah berikutnya yang harus dilakukan untuk penelitian yang lebih lanjut
  5. Menguji hipotesis secara setepat mungkin dengan cara mengumpulkan data data baru
  6. Melakukan konfirmasi, modifikasi ataupun menolak hipotesis apabila memperoleh temuan temuan baru.
Bagi kalian yang masih belajar, berikut langkah langkah metode ilmiah yang umum digunakan dalam laboratorium dan percobaan
Langkah langkah Metode Ilmiah
  1. Merumuskan masalah: Langkah pertama dalam melakukan suatu penelitian adalah merumuskan masalah. Hal ini bertujuan untuk memperjelas masalah yang akan dipecahkan. Perumusan masalah dilakukan dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan
  2. Menyusun perencanaan penelitian: langkah langkah dalam membuat suatu rancangan penelitian adalah menyusun tujuan penelitian, menyusun hipotesis, menetapkan variabel, memilih alat dan bahan yang akan digunakan, menentukan langkah kerja, menentukan populasi dan sampel serta menetapkan cara pengambilan data dan menganalisis data.
  3. Melakukan penelitian: Penelitian diawali dengan kegiatan pengamatan. Pengamatan dapat dilakukan secara langsung (observasi kualitatif) dan pengamatan tidak langsung (observasi kuantitatif). Untuk menguji hipotesis yang telah dibuat, kita perlu melakukan penelitian melalui percobaan yang sesuai dengan rancangan percobaan yang disusun sebelumnya. Berlatih menggunakan peralatan percobaan merupakan cara belajar yang efektif untuk mengurangi kesalahan kerja.
  4. Menyusun kesimpulan penelitian : Setelah mengolah dan menganalisis data, selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan tersebut harus berdasarkan pada hasil penelitian dan tetap berpedoman pada pandangan yang objektif.
  5. Melakukan penelitian perbaikan : Suatu penelitian akan menjadi menjadi valid secara ilmiah apabila penelitian tersebut dapat diuji ulang baik oleh peneliti yang lain. Oleh karena itu, seluruh teori yang ada pasti terdapat banyak peneliti yang menjadi kontributor.
  6. Menulis laporan ilmiah: Suatu penelitian dapat bernilai ilmiah apabila hasil penelitian dipublikasikan agar hasil diperoleh dalam penelitian tersebut dapat diketahui orang lain. Kerangka tulisan atau outline dari suatu laporan ilmiah disusun secara berurut dari judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, bahan dan metode, hasil dan pembahasan, daftar pustaka, dan juga lampiran.

Sikap Ilmiah
Sikap Ilmiah adalah suatu sikap yang menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar yang tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga keterbukaan.  Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula. Rumusan di atas diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.
Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Salah satu aspek tujuan dalam mempelajari ilmu alamiah adalah pembentukan sikap ilmiah. Orang yang berkecimpung dalam ilmu alamiah akan terbentuk sikap ilmiah yang antara lain adalah:
1. Jujur
Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu degan sesungguhnya  dan apa adanya, tidak di tambahi ataupun tidak dikurangi. Sifat jujur ini harus dimiliki oleh setiap manusia, karena sifat dan sikap ini merupakan prinsip dasar dari cerminan akhlak seseorang. Jujur juga dapat menjadi cerminan dari kepribadian seseorang bahkan kepribadian bangsa. Oleh sebab itulah kejujuran bernilai tinggi dalam kehidupan manusia. Kejujuran banyak dicontohkan langsung oleh Rasulullah. Dapat kita ambil keteladanan dari Rasul kita Nabi Muhammad saw. Yang memiliki sifat wajib bagi Rasul, salah satunya “amanat” yang berarti dapat dipercaya. Mengapa dapat dipercaya ? Jawabannya karena kejujuran. Amanat berarti kepercayaan, orang yang dipercaya  tidak pantas untuk melakukan kebohongan. Kejujuran adalah bekal bagi kita untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Jika seseorang telah memiliki kejujuran maka sesuatu yang wajar jika bila orang tersebut dapat dipercaya, diberi amanat , oleh orang banyak. Dan amanat itu sendiri akan disampaikan kepada yang berhak menerimanya, bukan kepada orang yang tidak berhak menerimanya. Orang yang jujur jugalah yang akan tenang dalam menjalani hidup di dunia yang fana ini. Betapa hancurnya dunia akan sangat terasa apabila mayoritas orang-orang yang jujur sangat sedikit.
         Jujur memang suatu kegiatan yang mudah, apalagi bagi kita yang memiliki iman dan ketakwaan yang kuat kepada Allah. Tapi sangat sulit bagi mereka yang makanan sehari-harinya berbohong . Kebohongan hanya akan membawa malapetaka bagi kehidupan kita di dunia maupun di akhirat kelak. Sekali berbohong  ketahuan, maka jangan heran jka kepercayaan orang akan luntur kepada kita.
          Berperilaku jujur, tidak akan merugikan kita. Justru banyak hal yang dapat kita ambil dari kejujuran. Kejujuran membawa manfaat yang begitu banyak, antara lain dapat membuat seseorang menjadi dapat dipercaya, disenangi orang lain, mudah mendapat lapangan pekerjaan, dan yang paling penting adalah dicintai oleh Allah swt. Kejujuran dapat memudahkan seseorang dalam mendapatkan pekerjaan karena kejujuran adalah poin penting dari kepribadiaan seseorang yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan semua pekerjaannya.

2)Terbuka
Seseorang mempunyai pandangan luas, terbuka, bebas dari praduga. Ia menyakini bahwa prasangka, kebencian baik pribadi maupun golongan Ia tidak akan berusaha memperoleh dugaan bagi buah pikirannya atas dasar prasangka. Ia akan terus berusaha mengetahui kebenaran tentang alam, materi, moral, politik, ekonomi, dan tentang hidup. Ia tidak akan meremehkan suatu gagasan baru. Ia akan menghargai setiap gagasan baru dan mengujinya sebelum diterima atau ditolak, jadi ia terbuka akan pendapat orang lain.
Keterbukaan berarti memeberi peluang luar untuk masuk, dan menerima berbagai hal untuk masuk, baik itu di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan, ideology, paham dan aliran, ataupun ekonomi. Terbuka menerima kritik, saran, dan pendapat orang lain dalam pergaulan. Tidak menutup diri dari pergaulan, keterbukaan dan keterusterangan terhadp apa yang dipikirkan, diinginkan, diketahui  dan kesediaan menerima saran dan kritik dari orang lain.

3. Toleran
Seseorang tidak merasa bahwa dirinya paling benar, bahkan ia bersedia mengakui bahwa oprang lain mungkin lebih benar. Dalam menambah ilmu pengetahuan ia bersedia belajar dari orang lain, membandingkan pendapatnya dengan pendapat orang lain, ia memiliki tenggang rasa atau sikap toleran yang tinggi, jauih dari sikap angkuh. Toleransi adalah suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, di mana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan. Sikap toleransi sangat perlu dikembangkan karena manusai adalah makhluk sosial dan akan menciptakan adanya kerukunan hidup. Dan cara memelihara toleransi, antara lain:
·         Ciptakan kenyamanan
·         Kenailah intoleransi ketika anak terbuka terhadapnya
·         Menolak sikap intoleransi yang dilakukan anak
·         Dukung anak anda ketika mereka korban dari sikap intoleransi
·         Bantu perkembangan sebuah pengalaman yang sehatdan identitas kelompok
·         Tampilkan barang-barang pajangan yang mengandung unsure perbedaaan budaya di rumah anda
·         Beri kesempatan pada anak-anak untuk berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda dengan mereka
·         Dorong anak-anak untuk mendatangi sumber-sumber yang ada di lingkungan sekitar
·         Jujurlah terhadap perbedaan-perbedaan
·         Berikan contoh pada orang lain

4. Skeptis
Skeptis adalah sikap kehati-hatian dan kritis dalam memperoleh informasi, tidak sinis tetapi meragukan kebenaran informasi sebelum teruji yang didukung oleh data fakta yang kuat sehingga dalam membuat pernyataan, keputusan atau kesimpulan tidak keliru.
Seseorang mencari kebenaran akan bersikap hati-hati, meragui, dan skeptis. Ia akan menyelidiki bukti-bukti yang melatarbelakangi suatu kesimpulan. Ia tidak akan sinis tetapi kritis untuk memperoleh data yang menjadi dasar suatu kesimpulan itu. Ia tidak akan menerima suatu kesimpulan tanpa didukung bukti-bukti yang kuat. Sikap skeptis ini perlu dikembangkan oleh orang yang berniat memecahkan masalah. Bila ia tidak kritis mengenai setiap informasi yang ia peroleh, mungkin ada informasi yang salah hingga menimbulkan akibat suatu kesimpulan yang salah. Karena itu, setiap informasi perlu diuji kebenarannya.
Kata apatis diartikan sebagai sikap acuh tidak acuh; tidak peduli; masa bodoh. Lalu pertanyaannya apa bedanya dengan skeptis? Sepintas keduanya memiliki kesamaan arti dan maksud dimana skeptis berarti sikap curiga, tidak mudah percaya, dan bersikap hati-hati atas tindakan orang lain. Orang menjadi acuh tak acuh dan tidak peduli karena ia terlanjur tidak percaya. Kehati-hatian dan curiga akhirnya menjadi sikap dasar seseorang. Bagaimanakah sikap apatis dan skeptis dipadukan sehingga menajdi dan menghasilkan sebuah sikap yang kreatifa dan bersifat konstrukstif. Sikap apatis dan skeptis itu ada dan selalu mewarnai hidup manusia modern sekarang ini. Bahkan ada yang mengkampenyekannya secara terbuka dengan berbagai produk undang-undang tentang hak asasi manusia dan kebebasan. Orang seharusnya apatis dengan sesuatu yang bukan merupakan persoalan dan ruang tanggungjawabnya. Sebagai contoh aparat pemerintah negara seharusnya apatis dan tidak boleh mencampuri urusan pribadi seseorang seperti soal kehidupan iman dan moral. Atau seorang pemimpin agama tidak berhak untuk memasukkan ayat-ayat kitab sucinya dalam sebuah undang-undang atau peraturan daerah tertentu. Singkatnya orang harus apatis untuk sesuatu yang bukan merupakan wewenang dan tanggungjawabnya. Selain itu orang harus bersikap skeptis untuk berbagai hal. Segala sesuatu harus dipertanyakan, diminta klarifikasi dan penjelasan yang akurat. Dengan bersikap skeptis kita dapat menemukan titik terang, kepastian dan kebenaran. Walau demikian kita tidak bisa selamanya hidup dalam sikap apatis dan skeptis. Konteks kapan dan dimana kita berada hendaknya menjadi bahan pertimbangan

5. Optimis
Optimis adalah berpengharapan baik dalam menghadapai segala sesuatu, tidak putus asa, dan ia selalu berkata“ Beri saya kesempatan untuk berpikir dan mencoba mengerjakannya” . Seorang yang memiliki kecerdasan optimis akan memiliki rasa humor yang tinggi.
Sikap optimisme berarti sikap yakin adanya kehidupan yang lebih baik dan keyakinan itu kita jadikan sebagai bekal untuk meraih hasil yang lebih baik. Kita kadang punya optimisme yang besar dan padam detik selanjutnya langsung punya sikap pesimis. Sebenarnya, untuk membedakan antara sikap optimis dengan pesimis itu tergantung bagaimana cara kita memandangnya. Karena tergantung kepada cara kita memandang maka itu berarti yang berperan adalah diri kita sendiri dalam memilih dan menentukan kehidupan kita. Jika kita mempunyai keinginan dan tujuan yang sangat besar dan juga mempunyai persiapan dan pengetahuan yang diperlukan, ditambah dengan rasa optimis dan percaya diri. Maka segala tujuan kita pasti akan cepat tercapai/terwujud.
Bahwasanya percaya diri dan optimisme itu saling terkait satu sama lain. Sebab, percaya diri tanpa ada optimisme tidak akan pernah ada artinya, karena sikap optimis merupakan daya yang besar untuk mendorong apa yang kita pikirkan dan lakukan. Dan percaya diri itu sangat membutuhkan sikap optimis.
Bayangkan, kita tidak akan pernah merealisasikan suatu pekerjaan yang kita inginkan jika kita tidak mempunyai rasa optimis untuk mampu mengerjakannya. Kalau sudah punya rasa optimis, tentu dengan sendirinya kita akan mempunyai sikap percaya diri yang sangat besar untuk mewujudkan apa yang kita inginkan. Jadi, sudah sangat jelas bahwa rasa percaya diri dan juga optimisme itu sangat penting dalam menapaki jalan kesuksesan bagi siapa pun dan dalam kondisi apapun.
6. Pemberani
Seseorang harus memiliki sikap pemberani dalam menghadapi ketidak benaran, kepura-puraan, penipuan, kemunafikan, dan kebathilan yang akan menghambat kemajuan. Sikap keberanian ini banyak dicontohkan oleh para ilmuan seperti Copernicus, Galilleo, Socrates, Bruno yang telah banyak dikenal orang. Copernicus dan Galilleo diasingkan oleh penguasa karena dengan berani menentang konsep Bumi sebagai pusat tata surya, matahari dan benda lainnya berputar mengelilingi bumi (geosentris). Dan ia mendeklarasikan justru mataharilah yang menjadi pusat tata surya bumi dan planet lainnya berputar mengitari matahari (Heliosentris), Socrates memilih mati minum racun daripada harus mengakui sesuatu yang salah. Bruno tidak takut dihukum mati dengan cara dibakar demi mempertahankan kebenaran.
Kisah keberanian ilmuan yang cukup menarik dan menjadi tauladan adalah kisah Prof. Peabody, memberikan kuliah terahir tentang “Perawatan Orang Sakit” Kuliah ini sangat jelas, penuh rasa kasih sayang dan belas kasih, saat memberikan kuliah saat itu berumur 46 tahun, segar dan bugar, fasih dalam menyampaikan materi kuliahnya. Tetapi dibalik ketenangannya itu Peabody mengidap penyakit kanker ganas yang telah diderita, ditekuni , diteliti dan dipahami secara seksama secara medis mengenai setiap gejala kanker yang dideritanya. Sehari sebelum meninggal dunia ia menulis sendiri laporan penyakitnya dengan harapan dapat dijadikan bahan penelitian pengobatan lebih lanjut. Kisah yang sama juga dilakukan oleh Marry Cury seorang fisikawan, kimiawan yang berhasil menemukan zat radio aktif, bertahun-tahun ia menekuni dan meneliti zat radioaktif dengan harapan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia, dengan perlahan radiasi unsure tersebut merambah kedalam tubuh Marry Cury dan ia tahu sehingga mengindap penyakit kanker, dalam setiap kuliahnya menjelaskan tentang radioaktif tidak pernah menunjukan ketakutan dan bahaya radiasinya dan itu terus dirahasiahkan hingga ia menjelaskan sendiri pada saat-saat ajalnya tiba.

7. Kreatif
Seseorang dalam mengembangkan ilmunya harus menpunyai sikap kreatif yang berfokus pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif dan berkemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Sifat-sifat yang tersebut di atas menunjukkan kepada kita arah tujuan yang hendak dicapai seseorang yang hendak menumbuhkan sikap ilmiah pada dirinya. Tidak seorang pun dilahirkan dengan memiliki sikap ilmiah. Mereka yang telah memperoleh sikap itu telah berbuat dengan usaha yang sungguh-sungguh.



1.Jelaskan pengertian metode ilmiah? Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. 2.Langkah-langkah operasional metode ilmiah? v Perumusan masalah; yang dimaksud dengan masalah di sini adalah merupakan pernyataan apa, mengapa, ataupun bagaimana tentang objek yang diteliti. Masalah ini harus jelas batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor yang mempengaruhinya. v Penyusunan hipotesis; yang dimaksud dengan hipotesis adalah suatu perny ataan yang menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat dipandang sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang harus diuji kebenarannya dalam suatu observasi atau eksperimentasi. v Pengujian hipotesis; yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak. Fakta-fakta ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung dengan mata atau melalui teleskop atau dapat juga melalui uji coba atau eksperimentasi. v Penarikan kesimpulan; penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta (data), untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak. Hipotesis itu dapat diterima bila fakta-fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta-fakta pernyataan hipotesis. Hipotesis yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah, dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. 3.Keunggulan dan kelemahan Metode Ilmiah Keunggulan metode ilmiah: Ø Metode ilmiah lebih bisa dipertanggung jawabkan, dikarenakan adanya bukti-bukti yang konkret dan ada ukuran yang jelas Ø Jelas, dapat di buktikan dan dapat diamati langsung oleh alat indra pada manusia Ø Dapat dijadikan satuan atau tolok ukur untuk penelitian-penelitian selanjutnya, bila tidak terdapat kesalahan Ø Mengajarrkan pada manusia untuk menatap realita dan segala sesuatu yang ada Ø Operasional, dapat di gunakan dan di amalkan dalam kehidupan keseharian Ø Logis, karena dapat di buktikan oleh semua orang Kelemahan metode ilmiah antara lain: Ø Metode ilmiah tidak mungkin bisa menjangkau objek yang bersifat inmateri (gaib), dikarenakan tidak adanya wujud, ukuran dan timbangan yang jelas. Ø Terlalu bergantung pada objek yang ada. Ø Metode ilmiah akan berubah bila objek yang di amati telah berubah. Sebagai contoh ilmuan mengatakan bahwa suhu diatas puncak merapi adalah 35 derajat c, namun apa yang di kemukakan oleh ilmuan akan berubah seiring berubahnya cuaca dan suhu Ø Kurang valid, karena tidak semua hasil dari metode atau penelitian di suatu daerah akan bisa di terapkan untuk daerah lain. Ø Membutuhkan waktu yang lama, karena penelitian dilakukan secara berulang. Ø Membutuhkan biaya yang sangat mahal, karena setiap penelitian memerlukan alat bantu berupa peralatan yang menggunakan tehnologi canggih. Ø Dapat terhapus atau tidak di pakai bila terbukti ditemukan kesalahan dan bila muncul teori lain yang dianggap lebih berguna Ø Cenderung kaku dan tidak terpengaruh oleh rasio 4.AWAL TIMBULNYA IPA a.Kelahiran Ilmu Pengetahuan Alam Kelahiran ilmu pengetahuan alam dapat diperoleh dari fakta-fakta tentang gejala kebenaran alam diselidiki dan diuji berulang-ulang melalui percobaan-percobaan (eksperimen). Kemudian dirumuskan keterangan ilmiahnya (teori), teori ini pun harus diuji dengan langkah-langkah yang serupa dan kondisi yang sama, maka akan diperoleh hasil yang konsisten. Metode keilmuan ini bersifat objektif, bebas dari kenyataan perasaan dan prisangka pribadi serta bersifat konsisten. b.Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam Berkat makin sempurnanya alat penemuan bintang, berupa teleskop dan juga makain meningkatnya kemampuan berfikirnya manusia maka pada tahun 1500-1600, terjadi perubahan besar atas semua ajaran aristoteles maupun ptolomeus, mereka mempunyai prinsip heliosentris (berpusat pada matahari) bertentangangan dengan kepercayaan penguasaan pada saat itu. Pokok ajarannya antara lain : Ø Matahari adalah pusat dari sistem solar. Bumi adalah salah satu dari planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari. Ø Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari. Ø Bumi berputar pada porosnya dari barat ketimur yang mengakibatkan adanya siang dan malam serta pandangan tentang gerakan bintang-bintang 5.PENGERTIAN IPA KLASIK dan IPA MODERN? Ø IPA klasik Prose IPA yang menggunakan metode keilmuan diaman peranan teori dan eksperimen saling melengkapi dan memperkuat. IPA klasik bersifat tradisonal berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri semesta meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar. Cirinya : lebih mendahulukan eksperimen dari teori, mendiskkripsikan gejala-gejala alam, penekanannya secara kualitatif sehingga hasil yang ditunjukkan kuantitatif. Ø IPA modern Proses IPA yang menggunakan metode keilmuan yang lebih menekankan teori dari pada eksprimen/praktek. IPA modern adalah perkembangan fisika setelah abad XX yang dimulai sejak saat munculnya teori relativitas dan Einstein (1905) di ikuti teori radiasi oleh max planck (1910) dan sinar X oleh rontgen (1923). IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah disertai dengan pengujian-pengujian berulang kali sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk terapan maupun ilmu murni. Cirinya : hukum sebab akibat memberikan kepastian mutlak, bersifat detemernistik mulai ditinggalkan, mendekati kebenaran mutlak dari gejala yang dipermasalahkan. 6.PERANAN MATEMATIKA TERHADAP IPA Awal kehidupan manusia matematika itu merupakan alat bantu untuk mengatasi setiap permasalahan menghadapi lingkungan hidupnya. Sumbangan matematika terhadap perkembangan IPA sudah jelas bahkan boleh dikatakan bahwa tanpa matematika IPA tidak akan berkembang. Hal ini disebabkan oleh karena IPA menggantungkan diri dari metode induksi. Dengan metoda induksi semata tak mungkin orang mengetahui jarak antara bumi dan bulan atau bumi dnegan matahari, bahkan untuk menyatakan keliling bumi saja hampir tidak mungkin. Berkat bantuan matematikalah maka Erathotenes (240 SM) pada zaman Yunani dapat menghitung besarnya bumi dengan metode gabungan antara induksi dan deduksi matematika 7.DISIPLIN IPA DAN MULTI DISIPLIN IPA Pemfokusan dan pembentukan multidisiplin IPA a. Pemfokusan Ilmu Dengan pengembangan ilmu yang begitu cepatnya, terutama mulai awal abad ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang kea rah disiplin ilmu yang lebih spesifik. Sebagai contoh, dalam disiplin fisika telah terjadi pemfokusan menjadi berbagai subdisiplin fisika, antara lain bunyi dan getaran, magnet, listrik, optik, mekanika, dan fisika modern. Subdisiplin ilmu tersebut berkembang menjadi spesialisasi tertentu. Sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai beberapa atau bahkan satu bidang ilmu tertentu dengan sempurna untuk dapat menguasai ilmu dengan baik, maka seorang ahli akan lebih memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu focus disiplin ilmu tertentu. b.Multidisiplin dan Interdisiplin IPA Multidisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya menggunakan lebih dari satu kelompok disiplin ilmu, misal kelompok IPA dan IPS. Contoh multidisiplin ilmu adalah lingkungan, yang dapat mengolaborasikan ilmu IPA dan IPS. Interdisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya menggunakan satu kelompok disiplin ilmu saja. Contoh interdisiplin ilmu adalah ilmu computer yang dikembangkan dari disiplin IPA. Perkembangan interdisiplin IPA pun cukup banyak dan berkembang sangat pesat. Sehingga perkembangan tersebut sangat mempengaruhi pola pandang dan kehidupan sosial saat ini.




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Metode Ilmiah "

Post a Comment