CONTOH SURAT CERAI YANG BENARAN

Perihal: Gugat Cerai                           Lhokseumawe, 15 Oktober 2015

 kepada Yth,

ketua Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe

Di-

Lhokseumawe

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat, perkenankanlah saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Sri wahyunibin M. Ismail, umur 21 tahun, agama islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal keude jungka gajah Kecamatan Meurah Mulia, selanjutnya disebut sebagai: “Pengugat”;

Bermaksud mengajukan gugat cerai kepada suami saya :

Andriansyah bin M. Alim, umur 28 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta, tempat tinggal di lorong H. Hasan Gampong Uteun bayi Kecamatan banda Sakti Kota Lhokseumawe, selanjutnya disebut sebagai : “Tergugat”;

Adapun aalasan/dalil gugatan sebagai berikut:

1.      Bahwa pada 15 April 2014, penggugat dengan tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh pengawai pencatat Nikah kantor Urusan Agama Kecamatan banda Sakti kota Lhokseumawe, sebagaimana dalam kutipan Akta Nikah nomor:416/44/VIII/2016, tertanggal  21 April 2016 yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan setempat;

2.      Bahwa setelah menikah penggugat dan tergugat tinggal dirumah orangtua pengugat selama 3 tahun kemudian pindah kerumah bersama di Keude Jungka Gajah Kecamatan  Meurah Mulia kemudia pada bulan April 2016 terjadi keributan sehingga antara penggugat dan tergugat berpisah tempat tinggal sampai dengan sekarang, pengugat tetap tinggal dirumah bersama sedangkan tergugat pulang kerumah orangtuanya Uteun bayi lhokseumawe;

3.      Bahwa awalnya pernikahan tersebut antara penggugat dengan tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan sudah mempunyai 2 (dua) orang anak, masing-masing bernama:

a.       Muhammad Riski, umur 5 tahun.

b.      Riska Aliya Nadifa, umur 1 tahun.

4.      Bahwa awalnya rumah tangga penggugat dan tergugat rukun dan harmonis namun sejak bulan 21 April 2016 rumah tangga penggugat dan tergugat sudah sering terjadi percekcokan dan perselisihan yang disebabkan:

a.       Bahwa tergugat tidak memberikan nafkah yang cukup kepada penggugat, ketika penggugat meminta uang belanja tergugat marah-marah.

b.      Bahwa tergugat sering marah-marah dan memaki-maki penggugat.

c.       Bahwa tergugat sudah pernah mengucapkan talak tiga terhadap penggugat.

5.      Bahwa upaya perdamaian sudah pernah dilakukan di kantor keuchik oleh pihak keluarga dan pihak aparatur gampong, rukun sebentar kemudian ribut kembali;

6.      Bahwa penggugat adalah seorang yang miski dan tidak mampu untuk membayar biaya perkara;

7.      Bahwa mengingat kedua anak penggugat dan tergugat tersebut masih dibawh umur dan memerluka kasih sayang dan bimbingan dari ibunya, oleh karena itu penggugat memohon kepada majeis Hakim untuk menetapkan hak asuh terhadap kedua anka tersebut kepada penggugat selaku ibu kandungnya dan membebabkan biaya nafkah anak kepada tergugat selaku ayah kandungnya sebesar Rp. 500.000,-(lima ratus ribu rupiah)  setiap bulannya yang diserahkan melalui penggugat.

8.      Bahwa dengan kejadian tersebut rumah tangga antara penggugat dengan tergugat sudah tidak dapat dibina dengan baik sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sudah sulit dipertahankan lagi dan karenanya agar masing-masing pihak tidak melanggar norma hukum dan norma agama maka perceraian merupakan alternative terakhir bagi penggugat untuk menyelesaikan permasalahan penggugat dengan tergugat;

9.      Bahwa berdasarkan berdasarkan  alasan/adil-adil diatas, penggugat mohon agar ketua mahkamah syar’yah Lhokseumawe segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut:

Primer

1.      Mengabulkn gugatan penggugat;

2.      Memberikan izin kepada penggugat untuk berperkara secara prodeo;

3.      Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (Andriansyah bin M. Alim) terhadap penggugat (Dahliyana)

4.      Menetapkan hak asuh terhadap anak yang bernama Muhammad Riski, umur 5 tahun dan Riska Aliya nadifa, umur 1 tahun kepada penggugat selaku ibu kandungnya;

5.      Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah anak sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap bulan melalui penggugat;

6.      Membebaskan biaya perkara kepada penggugat karena miskin;

Subsidair;

            Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;

            Demikian atas terkabulnya gugat ini, penggugat menyampaikan terima kasih.

Hormat Penggugat,

Sri wahyuni

Tweet

Subscribe to receive free email updates: