KULLIYATUL KHAMS
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah KULLIYATUL KHAMS ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah KULLIYATUL KHAMS ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Lhokseumawe,14 April 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DARTAR ISI
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. JINS
(GUNUS) …..…………………………………………………….…………..
B.
NAU’ (SPECIES) …………………………………………………………………
C.
FASHL (SIFAT PEMBEDA) ……………………………………………………..
D.
KHASSAH (SIFAT KHUSUS) …………………………………………………..
E.
‘AMMAH (SIFAT UMUM) ………………………………………………………
PENUTUP
Kesimpulan
……………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Logika merupakan cara berfikir yang rasional, dengan demikian
manusia mampu untuk mengembangkan pola pikirnya secara luas akan tetapi
terkontrol sehingga membawa kepada kebenaran. Dalam pembahasan logika/ilmu
mantiq banyak hal yang dibahas salah satu diantaranya pembahasan tentang lafaz
kata, dalam hal ini pemakalah membahas tentang “Kulliyatul Khams/Term
Universal”.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kulliyatul
Kams
Kulliyatul khams atau term universal merupakan salah satu
pembahasan dari lafaz/kata, pembahasan lafaz ini terdiri dari pengertian,
pembagian lafaz, dan kulliyatul khams. Kulliyatul khams terdiri dari lima
macam. Diantaranya kulli dzati (zat) dan kulli ‘irdhi (sifat) yang
masing-masingnya mempunyai cabang yaitu kulli dzati terdiri dari tiga bagian
dan kulli ‘irdhi terdiri dari dua bagian, jadi yang kelima cabang inilah yang
disebut dengan “kulliyatul khams”.
Kulliyatul khams
adalah pengertian-pengertian yang dinyatakan oleh prediket mengenai subjek atau
cara menerangkan sesuatu. Kulliyatul khams disebut juga dengan Term, term yaitu
kata atau susunan kata yang berfungsi sebagai subyek atau prediket.
2. Macam-Macam Kulliyatul Khams
Sebagaimana yang telah dijabarkan di atas tadi bahwa kulliyatul
khams secara umum terbagi kepada 2 bagian yaitu kulli dzati (zat) dan kulli
‘irdhi (sifat). Yang mana masing-masing pembagian itu mempunyai cabangnya
masing-masing, Lafaz kulli terbagi kepada 2 bagian, yaitu:
a. Lafaz Kulli Dzati.
Lafaz kulli dzati adalah lafaz yang menunjukkan kepada mahiyah
(hakekat) sepenuhnya, dan kepada nya diajuka pertanyaan ” apa dia”.
1) Jins / jenis.
Jins atau jenis adalah lafaz kulli yang maa shadaqnya terdiri
dari substansi-substansi (hakikat) yang berbeda, atu lafaz kulli yang
dibawahnya trdapat lafaz-lafaz kulli yang mempunyai makna yang lebih khusus.
Dengan kata lian jenis adalah term yang menyatakan hakikat suatu barang tetapi
sebagian saja, belum melukiskan hakikat yang sempurna. Contoh: kerbau, kuda,
gajah, kera dan burung adalah berbeda tetapi kesemuanya mempunyai sifat persamaaan
yang tidak bisa dilepaskan dari masing-masing nama itu, yaitu sifat
kebinatangan.Jadi kata binatang adalah jenis.
Dalam buku Al-Sullam al-Munawraq terdapat petunjuk bahwa jins
(jenis) adalah: Jauhar, Jism, Nami, hayawan, Nau’, adalah insan, hindun, zaid,
mustafa. Jins (jenis) terbagi kepada 3 bagian:
2) Jenis Ali atau ba’id,
jenis tinggi.
Jenis Ali atau ba’id, jenis tinggi yaitu jenis yang tidak ada
lapisan di at asnya, hanya ada lapisan-lapisan jenis di bawahnya.
Contoh: jauhar, di atas lafaz kulli jauhar tidak ada lagi jenis, tetapi
dibawahnya terdapat beberapa jenis, yaitu jims, hayawan.
3) Jenis
wasath/mutawasith atau jenis antara.
Jenis wasath/mutawasith atau jenis antara yaitu lafaz kulli yang
di atas nya terdapat jenis dan di bawah nya terdapat jenis. Contoh: tubuh yang
berkembang.
4) Jenis Safil/jenis
rendah.
Jenis Safil/jenis rendah yaitu lafaz kulli yang tidak ada jenis
di bawah nya, tetapi di atas nya terdapat beberapa jenis.
a) Nau’/ species.
Nau’ menurut bahasa adalah macam(jenis).Secara mantiki lafaz
kulli yang mashadaqnya terdiri dari hakekat-hakekat yang sama. Nau’/ species
adalah lafaz kulli yang mempunyai cakupan terbatas, yaitu afrad yang bersamaan
hakikat nya.seperti lafaz insani yang mashadaqnya: ali, Mustafa, dan amin. Nau’
juga terbagi kepada 2 macam:
(1) Haqiqi, yaitu
lafaz kulli yang berada d bawah jenis, sedangka mashadaqnya merupakan hakikat
yang sama.
(2) Idhafi, yaitu
lafaz kulli yang berada di bawah jenis, baik hakikat nya sama maupun
tidak. Nau’ idhafi terbagi 3, yaitu:
(a) Safil.
Safil adalah lafaz kulli yang tidak ada lagi di bawahnya kecuali
substansi jus’i nya. Contoh: insan. Lafazh insan tidak lagi nau’ di bawah nya.
Yang ada di bawah nya hanya juzi’ nya, yaitu: ahmad, ali, maimun, dll.
(b) Mutawassith.
Mutawassith adalah lafaz kulli yang di bawah nya terdapat nau’
dan itu atas nya terdapat nau’. Contoh: hayawan dan Al-nami. Di atas hayawn ada
nau’, yaitu al-nami dan di bawah nya ada nau’, yaitu al-insan.demikian juga
dengan al-nami.diatasnya ada nau, yaitu jism dan di bawah nya ada pula nau’,
yaitu al-hayawan.
(c) ‘Ali
Ali adalah lafaz yang tidak ada lagi di atasa nya kecuali jins
’ali.contoh: al-jism.lafaz al-jism tidak ada lagi di atas nya kecuali jins ’ali
yaitu al-jauhar.
b) Fashl/differentia
(sifat pembeda).
Fashl adalah term yang membedakan satu hakikat dengan hakikat
yang lain yang sama-sama terikat dalam satu jenis. Contoh: manusia adalah
binatang. Binatang adalah jenis, manusia adalah spesia dari binatang, yang
membedakan manusia dari binatang (kuda, kerbau, kucing) adalah sifat berfikir.
Sifat berfikir inilah yang dinamakan dengan fashl/differentia.
Fashl terbagi 2 macam:
(1) Fashl qarib.Fashl
qarib adalah ciri yang membedakan sesuatu dari sesuatu yang menyamainya dalam
jenis yang dekat.contoh: dapat berfikir, adalah fashl qarib bagi manusia yang
membedakan nya dari yang menyamainya dalam satu jenis yaitu hayawan.Fashl
ba’id.
(2) Fashl ba’id adalah
ciri yang membedakan sesuatu dari sesuatu yang menyamainya dalam jenisnya yang
jauh (bai’id) contoh: merasakan (perasaan) adalah fashl ba’id bagi manusia yang
mebedakan nya dari hewan.
b. Lafaz Kkulli Irdi.
Lafaz kulli irdi ini terbagi 2 macam yaitu:
1. irdhi khas.
irdhi khas adalah sifat tambahan yang hanya berlaku satu dzat
tertentu atau term yang menyamakan sifat hakikat dari suatu spesia sebagai
akibat dari sifat pembeda yang dimilikinya.Contoh: sifat pembeda yang dimiliki
manusia adalah berfikir.dari sifat berfikir ini timbul sifat khusus, seperti:
kawin, membentuk pemerintah, adanya peradaban, pakaian, dan mengembangkan
kebudayaan.
Irdhi khas (sifat khusus) adalah sifat atau sejumlah sifat yang
dimiliki secra khusus oleh hakekat-hakekat (mahiyah)yang sama.bariyah, bakar,
usman, mustafa adalah hakekat-hakekat mahiyah yang sama.contoh:mampu
berbahasa/belajar satu bahasa/beberapa bahasa.adalah irdhi khas (sifat khusus)
bagi manusia.
2. irdhi ’am.
Irdhi ’am adalah sifat tambahan yang dapat ditemukan pada
beberapa zat atau golongan.contoh: sifat melihat pada manusia.meliahat ini juga
dimiliki oleh.
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kulliyatul khams atau term universal merupakan salah satu
pembahasan dari lafaz/kata, pembahasan lafaz ini terdiri dari pengertian,
pembagian lafaz, dan kulliyatul khams. Kulliyatul khams terdiri dari lima
macam.
Kulliyatul khams adalah pengertian-pengertian yang dinyatakan
oleh prediket mengenai subjek atau cara menerangkan sesuatu. Kulliyatul khams
disebut juga dengan Term, term yaitu kata atau susunan kata yang berfungsi
sebagai subyek atau prediket.
DAFTAR PUSTAKA
A.K.Baihaqi, Ilmu
Mantiq, Jakarta:Darul Ulum Press, 2002.
Deswita, Buku Ajar
Ilmu Mantik/ ligika,Batusangkar:STAIN Batusangkar,2008.
Drs. H. Mundiri.
Logika. Jakarta: Rajawali Pers, 2006
H. Baihaqi A. K. Ilmu Mantiq
Teknik Dasar Berfikir Logika. Jakarta: Darul Ulum, 2002
Slotz Casino - Live Casino Site in Ghana
ReplyDeleteSlotz Casino is a new live casino from the provider Fortuna. Enjoy the best gameplay, luckyclub.live amazing bonuses and high odds with online slot games.