MIDTERM
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
1.
Mengapa teknologi
pendidkan perlu dipelajari ?
Karena
teknologi pendidikan dapat mempermudah pelajar dalam mencapai tujuan pendidikan, dan dapat
membantu meningkatkan efektifitas
serta efisien proses belajar
dan mengajar. Teknologi pendidikan
pun
merupakan sebuah alat dalam
mendukung pengembangan pengetahuan, gagasan pelajar bagi pemahaman dan
kepercayaan, salah satu sarana informasinya
yang sangat mendukung dalam proses belajar siswa serta dalam hal
pencarian dan pengidentifikasian informasi yang di perlukan, media sosial pun
sangat mendukung proses berbicara bagi kami pelajar yang terkadang enggan
berbicara didepan umum, dan peserta didik
lebih mudah untuk mengakses informasi-informasi yang dibutuhkan meskipun
itu hasil penelitian orang lain, dan kami dapat mengakses juga informasi dari
para ahli tentang pendidikan.
2. Apa
yang dimaksud dengan belajar ? Diskusikan 4 dominan dari belajar!
Belajar
merupakan semua aktivitas mental atau fisik yang dilakukan oleh seseorang
sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar
dan sebelum belajar, perubahan tersebut terjadi akibat adanya suatu pengalaman
atau latihan.
Dominan
dari belajar :
1. Metode
Visual
Cara belajar dengan
metode visual ini lebih cocok digunakan individu yang memiliki indera visual
lebih dominan yaitu penglihatan. Bagaimana cara belajarnya ? yaitu menggunakan
media yang berbasiskan visual, misalnya manual book, video tutorial, presentasi
dengan software seperti powerpoint, dan melihat langsung bagaimana cara kerja
dilapangan.
Beberapa ciri individu
yang dominan indera visualnya adalah :
Memberikan fokus dan
perhatian pada penampilan dirinya sendiri maupun orang lain, penampilan harus
selalu rapi dan menarik, menyukai lingkungan rumah atau pekerjaan yan bersih, berbicara dengan cepat , ketika
berbicara selalu menggunakan submodalitas visual, seperti bayangkan, gambarkan
dan lihatlah.
2. Metode
Auditori
Cara belajar dengan
metode auditori ini lebih cocok digunakan individu yang memiliki indera
auditori lebih dominan yaitu pendengaran. Bagaimana cara belajarnya ? Yaitu
menggunakan media yan berbasiskan auditori, seperti audio recording,
mendengarkan penjelasan dari mentor bagaimana cara kerja dilapangan.
Beberapa ciri individu
yang dominan indera auditorinya adalah :
Menyukai suasana yang
tenang, berbicara dengan pelan, jelas dan terstruktur, ketika berbicara selalu
menggunakan submodalitas auditori, seperti dengarkan, keraskan dan lemahkan.
3. Metode
Kinestetik
Cara belajar dengan
metode kinestetik ini lebih cocok digunakan individu yang memiliki indera
kinestetik lebih dominan yaitu peraba atau gerakan. Bagaimana cara belajarnya ?
yaitu cara belajar pada metode ini adalah praktik langsung dilapangan,
pemahaman mengenai teori akan lebih mudah dengan mempraktikkannya secara
langsung. Beberapa ciri individu yan dominan menggunakan syarat tubuh saat
sedang berbicara.
4. Afektif,
Kognitif dan Psikomotorik
a) Afektif
yaitu perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap,
apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Dapat menerima atau memperhatikan yaitu kepekaan seseorang dalam menerima
rangsangan stimulus dari luar yang datang pada dirinya dalam bentuk masalah,
situasi dan dapat menanggapi adanya partisipasi aktif, jadi kemampuan
menanggapi adalah kemampuan yang
dimiliki seseorang untuk mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dalam membuat reaksi terhadapnya salah satu cara mengatur
atau mengorganisasikan yaitu pengembangan dari nilai kedalam satu sistem
organisasi, termasuk didalamnya hubungan satu nilai dengan nilai yang lain.
b) Kognitif
yaitu perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian
dan keterampilan berpikir, yang mencakup didalamnya seperti kegiatan mental
ataupun otak, segala upaya yang menyangkut
aktivitas otak yan berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk di dalamnya
kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis dan kemampuan
mengevaluasi.
c) Psikomotor
yaitu perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tuliasan
tangan, mengetik, berenang dan mengoperasiankan mesin. Psikomotor berhubangan
dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi
yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Penilaian psikomotorik dapat dilakukan
dengan menggunakan observasi atau
pengamatan, observasi sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur
tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.
Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar, misalnya
tingkah laku peserta didik ketika praktik, kegiatan diskusi peserta didik,
partisipasipeserta didik dalam simulasi ketika belajar.
3. Buatlah
sebuah makalah tentang reaksi kamu(dukunagan atau
saran) terhadap salah satu topik yang telah di diskusikan, gunakan referensi
tambahan!
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian strategi pembelajaran
A.
Pengertian strategi
strategi
berasal dari kata yunani strategia
yang berarti ilmu perang atau panglima perang. Berdasarkan pengertian ini,maka
strategi adalah suatu seni merancang operasi di dalam peperangan,seperti
cara-cara mengatur posisi atau siasat berperang,angkatan darat atau laut.
Secara umum sering diartikan bahwa strategi merupakan suatu teknik yang
digunakan untuk mencapai suatu tujuan.[1]
Menurut
kamus besar bahasa Indonesia edisi
kedua(1989) strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya
bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai.
Dalam konteks pengajaran,menurut Gagne(1974) satrategi adalah kemampuan
internal seseorang untuk berpikir,memecahkan masalah,dan mengambil keputusan.
artinya,bahwa proses pembelajaran akan menyebabkan peserta didik berpikir
secara unik untuk dapat menganalisis,memecahkan masalah di dalam mengambil
keputusan.
Berdasarkan
beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan taktik atau pola
yang dilakukan oleh seorang pengajar dalam proses belajar bahasa,sehingga
peserta didik dapat lebih leluasa dalam berpikir dan dapat mengembangkan
kemampuan kognitifnya secara lebih mendalam dengan menggunakan bahasa yang baik
dan benar.
B.
Pengertian belajar
Kata
belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (KBBI,1989). Dalam
bahasa sederhana kata belajar dimaknai sebagai menuju kearah yang lebih baik
dengan cara sistematis. Bruner mengemukakan proses belajar yang terdiri atas
tiga tahapan,yaitu tahap
informasi,tansformasi,dan evaluasi. Yang dimaksud dengan tahap informasi adalah
proses penjelasan,penguraian,atau pengarahan mengenai prinsip-prinsip struktur
pengetahuan,keterampilan,dan sikap. Tahap transformasi adalah proses peralihan
atau perpindahan prinsip-prinsip struktur tadi kedalam diri peserta didik.
Proses transformasi dilakukan melalui informasi. Namun,informasi itu harus
dianalisis,diubah,atau ditransformasikan kedalam bentuk yang lebih abstrak atau
konseptual agar dapat digunakan dalam konteks yang lebih luas. Dalam hal ini
peranan dan bantuan pengajar sangat diperlukan.
Kata belajar berarti
proses perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat adanya interaksi antara
individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan. Perubahan ini
terjadi secara menyeluruh,menyangkut aspek kognitif,afektif,dan psikomotorik.
berdasarkan
pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa mengajar pada
hakikatnya adalah melakukan kegiatan belajar sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.
Ada empat strategi dasar dalam proses pembelajaran :
1.
Mengidenfikasi serta menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik
sebagaimana yang diharapkan.
2.
Memilih sistem pendekatan
pembelajaran berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3.
Memilih dan menetapkan prosedur,metode
dan teknik pembelajaran.
4.
Menetapkan norma-norma dan batas
minimal keberhasilan atau criteria.[2]
C.
Pengertian strategi belajar
Strategi
belajar dapat digambarkan sebagai sifat dan tingkah laku. Sedangkan oxford
mendefinisikan strategi belajar sebagai tingkah laku atau tindakan yang dipakai
oleh pembelajar agar pembelajaran bahasa lebih berhasil,terarah,dan
menyenangkan.
Dengan
demikian,strategi pembelajaran sifatnya sangat personal,berbeda dari satu
individu ke individu lainnya karena merupakan proses mental yang tidak tampak.
Strategi pembelajaran hanya bias diidenfikasi melalui manifestasi perilakunya.
2.2
Penggolongan strategi
belajar
Konsep dasar stategi
belajar mengajar:
a.
Menetapkan spesifikasi dan
kualifikasi perubahan prilaku
b.
Menentukan pilihan berkenaan dlm
pendekatan terhadap masalah belajar mengajar,dan memilig prosedur,metode dan
teknik belajar mengajar
c.
Norma dan criteria keberhasilan
kegiatan belajar mengajar[3]
Subyantoro dkk.(2004)
mengungkapkan jenis-jenis utama strategi belajar dilihat dari karakeristik
belajar setiap individu yang terbagi atas:
1.
Strategi mengulang
Strategi
mengulang terdiri atas:
a.
mengulang sederhana ; digunakan untuk sekadar
membaca ulang materi tertentu dan hanya untuk menghafal saja.contohnya menhafal
nomor telepon,arah tempat,waktu tertentu dan lain sebagainya.
b.
mengulang kompleks;
menggarisbawahi ide-ide kunci,membuat catatan pinggir,dan menuliskan kembali
inti informasi yang telah diterima
merupakan bagian dari kegiatan mengulang kompleks.
2.
Strategi elaborasi
Beberapa
bentuk strategi elaborasi adalah pembuatan catatan,analogi dan PQ4R. PQ4R
adalah singkatan dari preview(membaca selintas dengan
cepat),question(bertanya),dan 4R (read(membaca),reflect(merefleksi),recite(menanyakan pada diri sendiri),dan review(mengulang secara menyeluruh). Strategi PQ4R merupakan
strategi belajar elaborasi yang terbukti efektif dalam membantu peserta didik menghafal
informasi bacaan.
Strategi elaborasi adalah proses
penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna.
Pembuatan catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan antara informasi
yang dimilikinya sebelumnya dengan informasi baru yang diperoleh melalui proses
mencatat. Sedangkan analogi merupakan cara belajar dengan pembandingan yang
dibuat untuk menunjukkan persamaan antara ciri pokok benda atau ide. PQ4R
adalah strategi yang digunakan untuk membantu peserta didik mengingat apa yang
mereka baca.
3.
Strategi organisasi
Seperti halnya strategi
elaborasi,strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan kebermaknaan
bahan-bahan baru dengan struktur pengorganisasian baru. Strategi organisasi
terdiri atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah menjadi bagian yang lebih
kecil. Strategi tersebut juga berperan sebagai pengidentifikasi ide-ide atau
fakta kunci dari sekumpulan informasi yang lebih besar.
4.
Strategi metakognitif
Metakognitif
berhubungan dengan berfikir peserta didik tentang berfikir mereka sendiri dan
kemampuan menggunakan strategi belajar dengan tepat. Metakognisi mementingkan learning how to learn,yaitu belajar
bagaimana belajar.
Perencanaan strategi belajar
mengajar:
1.
Fokus perubahan;ada satu waktu
dikelas,focus bergeser dari guru ke
murid dan kembali lagi ke murid. Ini bukan pendekatan yang tak masuk akal.
Begitulah kenyataan dari profesi mengajar. Sama halnya dengan profesi
fotografer professional yang akan memindahkan fokus untuk member penekanan atau
memilih fitur yang tidak biasa,seorang guru yang efektif mampu melihat ruang
kelas sebagai suatu bentuk kehidupan yang bergerak,mencatat semua gerakan dan
fitur-fitur. Untuk melaukannya,guru akan membutuhkan perhatian langsung dari
murid atau mungkin secara berkala menghentikan seluruh kegiatan. Belajar
bagaimana memkombinasikan bagian-bagian dari filosifi pendidikan yang berbeda
untuk keuntungan seluruh murid. Mungkin menjadi satu tugas yang paling sulit
bagi guru baru untuk dipelajari.[4]
2.3
Macam-macam
strategi pembelajaran
1.
Strategi dari dalam kelas
A.
Pengajaran ekspositif(expositive classroom instruction)
Pengajaran
kelas dapat berpedoman pada bermacam ragam strategi dan taktik. Prosedurnya
bergantung pada keterlibatan guru,tujuan,besarnya kelompok,dan banyak faktor
lainnya.
Ada dua metode dasar
yang dapat dipertimbangkan,satu sama lain saling berlawanan yaitu:
1.
Sistem satu arah
Karakteristik
komunikasi satu arah dari situasi ceramah(typical
lecture) disebut direct input sistem(system
masukan guru langsung). Semua tanggung jawab untuk mentransferkan informasi
terletak pada guru. Ekspositif,biasanya berorientasi pada isi bukan pada tujuan
dan kontrol oleh batas waktu yang telah ditentukan. Umumnya dilaksanakan dalam
rekaman TV atau program radio dan lain-lain. Sistem itu dianggap lebih efektif
untuk menyajikan informasi,faktual,tetapi kurang efektif untuk belajar
konseptual.[5]
2.
Sistem dua arah (sistem
modifikasi guru)
Pada
sistem dua arah terdapat proses balikan. Guru mengajukan balikan untuk memeriksa
apakah siswa menerimanya secara tepat. Jika sudah,maka guru akan
memodifikasikan penyajiannya,jika sambutan siswa ternyata belum tepat,maka guru
memodifikasi sambutan siswa. Secara keseluruhan metode itu masih
ekspositif,hanya masukan informasi yang baru. Kontribusi siswa adalah mengecek
penerimaaan dan penafsiran,tetapi tidak mempelajari hal-hal baru.
B.
Pengajaran discovery dalam kelas
Strategi
belajar discovery paling baik
dilaksanakan dalam kelompok belajar yang kecil. Pendekatan discovery dapat memberikan manfaat bagi siswa yang belajar .
pendekatan ini dapat dilaksanakan dalam
dua bentuk komunikasi:
1.
Sistem satu arah(ceramah
reflektif)
Pendekatan
satu arah berdasarkan penyajian satu arah(penuangan/exposition) yang dilakukan guru. Struktur penyajiannya dalam bentuk
usaha merangsang siswa melakukan proses discovery
di depan kelas. Guru mengajukan suatu masalah,dan kemudian memecahkan masalah
tersebut melalui langkah-langkah discovery.
Caranya adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada kelas,memberikan
kesempatan kepada kelas untuk melakukan refleksi. Selanjutnya guru menjawab
sendiri pertanyaan-pertanyaan yang diajukan itu. Dalam prosedur ini guru tidak
menentukan/menunjukkan aturan-aturan yang harus digunakan oleh siswa,tetapi
dengan pertanyaan-pertanyaan guru mengundang siswa untuk mencari aturan-aturan
yang harus diperbuatnya.
2.
Sistem dua arah(discovery terbimbing)
System
dua arah melibatkan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan guru. Siswa
melakukan discovery,sedangkan guru
membimbing mereka kearah yang tepat/benar. Dalam system ini,guru perlu memiliki
keterampilan memberikan bimbingan,yakni mendiagnosis kesulitan-kesulitan siswa
dan memberikan bantuan dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi.
3. strategi
yang berpusat pada guru
Strategi
pembelajaran yang berpusat pada pengajar merupakan strategi yang paling
tua,disebut juga strategi pembelajaran tradisional. Pengajar berlaku sebagai
sumber informasi yang mempunyai posisi sangat dominan. Pengajar harus berusaha
mengalihkan pengetahuannya kepada peserta didik dan menyampaikan keterangan
atau informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik. Belajar dalam
pendekatan ini adalah usaha untuk menerima informasi dari pengajar sehingga
aktivitas pembelajaran peserta didik cenderung menjadi pasif. Strategi
pembelajaran yang berpusat pada pengajar ini disebut teacher centre strategies. Teknik penyajian pelajaran yang parallel
dengan strategi pembelajaran ini adalah teknik ceramah,teknik team teaching,teknik
sumbang saran,dan teknik antar disipli
1.
guru baru yang berpengalaman
Seorang guru baru dapat belajar dari guru efektif yang
berpengalaman disekolah. Badan nasional untuk standar professional pengajaran
tidak mengizinkan guru mencari sertifikat sebelum mereka mempunyai tiga tahun
pengalaman adalah untuk alasan yang baik. Guru yang bekerja sebagai cooperating teacher atau pengawas magang
biasanya menghabiskan waktu tiga tahun dalam kelas. Jika kita ingin menjadi
guru yang efektif,kita harus belajar saat kita praktik. Kita menguji teori dan
strategi,memperluas pengetahuan mengenai cara membantu siswa belajar. Dengan
waktu,kita akan lebih dekat dengan mata pelajaran yang kita ajarkan pada
siswa.kita menjadi lebih nyaman dikelas saat kita memahami persyaratan
birokritas sekolah dan menjadi pengatur kelas dan pembelajaran yang lebih baik.[6]
2. mentoring
Program mentoring
menyediakan dukungan bagi guru baru selama tahun pertamanya praktik mengajar.
Guru baru yang dimentor sepertinya akan mengajar lebih lama dibandingkan yang
tidak. Guru mentor biasanya merupakan sumber yang sangat baik bagi guru baru.
Mereka mengunjungi kelas dan memberi balikan pada pengajaran,dapat
mendiskusikan masalah ,dan mengarahkan pada sumber di internet dan kegiatan pengembangan
professional untuk memperbaiki jejaring dan saling memperbaiki.
3. mengetahui standar
Kurikulum berbasis standar,sejumlah kajian yang dirancang
untuk membantu siswa memenuhi keahlian yang didentifikasinya dalam standar yang
diadopsi sekolah atau Negara.
4. lulus penilaian
-penilaian pengetahuan: pengetahuan adalah satu area yang
mudah dinilai. Penilaian pengetahuan yang paling popular adalah tes standar
tertulis,yang sekarang sering dilengkapi dengan menggunakan komputer.
-penilaian ketrampilan: ketrampilan atau performa
biasanya terlihat saat anda bekerja sama dengan teman-teman anda,berinteraksi
dengan dosen,dan bekerja dengan guru dan siswa disekolah.
-penilaian pembelajaran siswa: dalam program pendidikan
guru,anda harus belajar menilai pembelajaran siswa dan bagaimana meresponnya
saat siswa tidak belajar
5. mengajar asal-usul budaya siswa
Satu pendekatan terhadap studi perbedaan ras dan kelompok
etnis adalah studi etnis,yang memberikan pengajaran yang mendalam tentang
sosial,ekonomi,dan sejarah politik,serta keadaan suatu kelompok dalam masa yang
sama.
Guru memiliki peranan penting dalam acara
pembelajaran:
1.
Membuat desain pembelajaran
secara tertulis ,lengkap,dan menyeluruh
2.
Meningkatkan diri untuk menjadi
seorang guru yang berkepribadian utuh
3.
Bertindak sebagai guru yang
mendidik
4.
Meningkatkan profesionalitas
keguruan
5.
Melakukan pembelajaran sesuai
dengan berbagai model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa,bahan belajar,dan kondisi sekolah
setempat
6.
Dalam berhadapan dengan siswa,guru
berperan sebagai fasilitas belajar,pembimbing belajar,dan pemberi balikan
belajar dengan adanya peran-peran tersebut,maka sebagai pembelajar guru adalah
pembelajar sepanjang hayat.[7]
4.strategi
yang berpusat pada siswa
Tujuan
mengajar adalah membelajarkan peserta didik. Membelajarkan berarti meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk memproses,menemukan,dan menggunakan informasi
bagi pengembangan diri peserta didik dalam konteks lingkungannya. Strategi
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,atau disebut student centre strategies. Dalam kegiatan pembelajaran peserta
didik harus diperlakukan dan memperlakukan dirinya bukan sebagai objek,tetapi
sebagai subjek aktif. Dalam proses pembelajaran peserta didik adalah manusia
yang menjalani perubahan untuk menjadikan dirinya sebagai seorang individu dan
personal yang mempunyai kepribadian dengan kemampuan tertentu. Dengan kata
lain,aktualisasi diri(self actualization)
Berdasarkan pemahaman-pemahaman tersebut,strategi
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah strategi pembelajaran yang
member kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk aktif dan berperan
dalam kegiatan pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran ini pengajar berperan
sebagai fasilitator dan motivator. Pengajar membantu peserta didik untuk
mengembangkan dirinya secara utuh sehingga pengajar harus mengenal
potensi-potensi yang dimiliki peserta didik untuk dikembangkan. [8]
5. menciptakan pengalaman belajar
1. perspektif behaviorisme
Segala tingkah laku atau kegiatan seseorang
merupakan respons terhadap adanya stimulus. Teori behaviorisme:
a.
Proses belajar sangat bergantung
kepada faktor yang berada diluar dirinya,sehingga ia memerlukan stimulus dari
pengajarnya.
b.
Hasil belajar banyak ditentukan
oleh proses peniruan,pengulangan,dan penguatan.
c.
Belajar harus melalui tahap-tahap
tertentu,sedikit demi sedikit,yang mudah mendahului yang lebih sulit.
2.perspektif kognitivis
Menurut teori kognitif
segala aktivitas manusia yang dilakukan dengan sadar bersumber pada otak dan
digerakkan oleh kognitif yang meliputi segala aspek kegiatan,mulai dari
menyadari adanya masalah,merumuskan hipotesis,mengumpulkan informasi atau
data,mengambil simpulan,mengevaluasi simpulan,sampai kepada strategi untuk
mencapai tujuan. Pusat kognitif terletak di dalam susunan syaraf pusat,dengan
kemampuan untuk mengolah dan menyimpan informasi yang hampir tidak terbatas
jumlah dan ragamnya.
BAB
III
PENUTUP.
DUKUNGAN
ATAU SARAN
Dari
penjelasan diatas tentang
strategi pembelajaran,memadukan teknologi dan medi., Dukungan saya terhadap
makalah ini yaitusaya mendapatkan wawasan tentang strategi pembelajaran yaitu
strategi yang berasal dari kata Yunani strategia yang berarti ilmu perang atau
panglima perang. Strategi berasal juga dari bahasa lati yaitu strategos (militer) jadi strategi yaitu
ilmu kemiliteran dan kejenderalan. Menurut Gagne strategi yaitu kemampuan
internal seseorang untuk berpikir atau memecahkan masalah dan mengambil
keputusan. Strategi dalam dunia pendidikan di artikan sebagai sebuah metode
rencana atau serangkaian untuk mencapai tujuan pendidikan. Pembelajaran berarti
proses perbuatan cara belajar sehingga anak didik mau belajar. Belajar, kata
belajar dimaknai sebagai menuju kearah yang lebih baik dengan cara sistematis,
kata belajar berarti juga sebagai sebuah proses perubahan tingkah laku pada
pserta didik akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungan melalui
pengalaman dan latihan. Mengajar pada hakikatnya adalah cara melakukan kegiatan
belajar sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif maupun
efisien. Dalam makalah Strategi ini saya pun sangat berdukung dengan adanya
Teknik yaitu cara yang digunakan guru dalam mengimplementasikan suatu metode,
dan ada juga Taktik yaitu gaya seseorang dalam menjelaskan suatu pembahasan
sangat penting karena untuk menarik perhatian.
Saran
saya terhadap makalah ini yaitu memilih dan memilah lah dengan benar sebuah
media untuk belajar , karena zaman modern ini belajar tidak mesti berfokus
dibuku tetapi sudah bisa di media internet maka dari itu belajarlah yang
positifnya supaya lebih praktis.jika Strategi pembelajaran langsung/ceramah kelebihannya mudah digunakan dan mudah
direncanakan , kekurangannya sulit membina hubungan interpersonal atau
bosan.Strategi pembelajaran tidak langsung yaitu pemecahan masalah dan penemuan(discovery). Belajarlah
dimana pun tempatnya dan carilah ilmu dimana saja yang penting bermanfaat.
[3]
Drs.H.Abu Ahmadi dan Drs.joko Tri prasetya,strategi belajar mengajar,pustaka
setia,Jakarta,2005,hal 15
[4]
Dr.wina sanjaya M.pd,kurikulum dan pembelajaran,bandung,2006,hal 293
[5]
Prof.Dr.oemar Hamalik,perencanaan
pengajaran berdasarkan pendekatan sistem,Jakarta,2008,hal 186
[6]
GENE E. HALL,LINDA F. QUINN,dkk Mengajar
dengan senang,bandung,2010,hal 25
[7]
Dr.Dimyati dan Drs Mudjiono,belajar dan
pembelajaran,Rineka cipta,Yogyakarta,2010,hal 37
[8]
Prof.Dr.iskandarwassid,M.Hum dan Dr.H.Dadang sunendar,M.Hum.strategi pembelajaran bahasa,bandung,2013 hal 27-28
0 Response to "CONTOH MITEM TEKNOLOGI PENDIDIKAN"
Post a Comment